Beberapa Benda Ruang Yang Beraturan
Kubus Tabung
rusuk kubus = a
volume = a³ panjang diagonal bidang = aÖ2
luas = 6a² panjang diagonal ruang = aÖ3 r = jari-jari
t = tinggi
volume = p r² t luas = 2prt
Prisma Kerucut
LA = luas alas
t = tinggi
volume = LA.t r = jari-jari
t= tinggi
g = garis pelukis
volume = 1/3 pr²t luas = prs
Limas Bola
LA = luas alas
t = tinggi
volume = 1/3 LA t r =jari-jari
volume = 4/3 pr³
luas = 4pr²
Limas Segitiga (Bidang Empat)
BIDANG EMPAT TEGAK
Bidang empat tegak adalah bidang empat yang salah satu rusuknya tegak lurus pada bidang alas atau proyeksi titik puncaknya tepat pada salah satu titik sudut bidang alas..
BIDANG EMPAT BERATURAN
Bidang yang batasnya terdiri dari dari empat buah segitiga sama sisi yang kongruen
Titik sudutnya merupakan pertemuan dari tiga buah bidang batas dan tiga buah rusuk
Karena masing-masing bidang batas merupakan segitiga sama sisi yang kongruen, maka titik berat masing- masing bidang batas tepat berimpit dengan titik tingginya. Sehingga titik berat bidang empat beraturan juga tepat berimpit dengan titik tingginya.
AM = 2/3 AD
BM = 2/3 BE
CM = 2/3 CF
BIDANG EMPAT SIKU-SIKU
Bidang empat siku-siku adalah bidang empat dengan ketiga buah rusuknya bertemu pada satu titik yang saling tegak lurus sesamanya.
Limas Segi Empat Beraturan
• Bujur sangkar ABCD (segi-empat beraturan) merupakan bidang alas limas. Titik O adalah titik pusat bidang alas.
• Titik T merupakan titik puncak limas
• Segitiga TAB, TBC, TCD, TAD merupakan bidang sisi tegak
• Garis TA, TB, TC, TD merupakan rusuk-rusuk tegak
• Garis AB, BC, CD, DA, merupakan rusuk-rusuk alas
• TO tegak lurus bidang alas (ABCD)
• Titik O merupakan proyeksi titik T pada bidang alas ABCD (O pusat
bidang alas). TO merupakan tinggi limas.
Proyeksi
PROYEKSI TITIK PADA GARIS
Proyeksi sebuah titik P pada sebuah garis g dapat diperoleh dengan menarik garis tegak lurus dari titik P terhadap garis g. Perpotongan garis tegak lurus dari titik P dengan dengan garis g yaitu titik P' , disebut proyeksi titik P pada garis g. P = titik yang diproyeksikan (proyektum)
P' = titik hasil proyeksi
PP' = garis yang memproyeksikan
g = garis yang menerima proyeksi (garis
proyeksi) dan PP' g
PROYEKSI TITIK PADA BIDANG
Proyeksi sebuah titik P pada bidang V dapat diperoleh dengan menarik garis tegak lurus dari P ke bidang V. Perpotongan garis lurus dari P dengan bidang V, yaitu titik P' disebut sebagai proyeksi titik P pada bidang V. P = titik yang diproyeksikan (proyektum)
P' = titik hasil proyeksi
PP' = garis yang memproyeksikan (proyektor)
V = bidang yang menerima proyeksi (bidang
proyeksikan) dan PP' V)
PROYEKSI GARIS PADA BIDANG
Proyeksi sebuah garis g pada bidang V dapat diperoleh dengan membuat proyeksi titik-titik yang terletak pada garis g ke bidang V. Selanjutnya titik-titik proyeksi ini kita hubungkan, maka diperoleh proyeksi dari garis g, yaitu g' Garis g = garis yang diproyeksikan
(proyektum)
Bidang v = bidang yang menerima
proyeksi (bidang proyeksi)
AA', BB', CC' = garis yang memproyeksi-
kan (proyektor)
Garis g' = proyeksi garis g pada bidang V
Bidang yang dibentuk oleh garis-garis proyektor yaitu bidang a disebut bidang proyektor.
GARIS TEGAK LURUS PADA SEBUAH BIDANG
• Sebuah garis tegak lurus bidang, jika garis tersebut tegak lurus dua
garis yang berpotongan pada bidang tersebut.
• Garis g tegak lurus bidang V, berarti garis g tegak lurus pada setiap
garis yang terletak pada bidang V.
Fakta-Fakta
FAKTA - FAKTA
Jika garis a tegak lurus pada garis g dan h yang berpotongan maka garis a tegak lurus pada bidang yang melalui kedua garis g dan h itu.
Jika dari sebuah titik P yang terletak pada garis g dibuat garis-garis k, l, m,...... yang masing-masing tegak lurus pada garis g maka garis k, l, m,.... terletak pada sebuah bidang datar yang tegak lurus pada garis g.
Jika salah satu dari dua garis (g atau h) yang sejajar, berdiri tegak lurus pada bidang a, maka garis yang lain (g tau h) akan tegak lurus pada bidang a
Jika garis g dan h masing-masing tegak lurus pada bidang a, maka garis g dan h itu adalah sejajar.
Melalui sebuah titik P yang terletak pada garis g hanya dapat dibuat sebuah bidang a yang tegak lurus pada garis g.
Melalui sebuah titik P diluar garis g, hanya dapat dibuat sebuah bidang a yang tegak lurus pada garis g.
Melalui sebuah titik P pada sebuah bidang a, hanya dapat ditarik sebuah garis g yang tegak lurus pada bidang a
Garis dan Bidang
Garis Terletak Pada Bidang
Garis dengan bidang mempunyai dua titik persekutuan
Garis menembus bidang
Garis dengan bidang mempunyai satu titik persekutuan
Garis sejajar bidang
Garis dan bidang tidak mempunyai titik persekutuan
Jarak
Titik ke Garis
Panjang garis tegak lurus dari titik ke garis tersebut
Titik ke Bidang
Panjang garis tegak lurus dari titik ke bidang tersebut
Sudut
Antara Dua Garis Yang Bersilangan Antara Dua Bidang
Sudut antara garis m dan n yang bersilangan adalah sudut yang dibentuk antara garis m' dan n' yang ditarik melalui sebuah titik p di dalam ruang, searah dan sejajar dengan m dan n. Sudut antara dua garis yang terletak pada masing-masing bidang tersebut. Dimana garis-garis ini tegak lurus pada garis potong dua bidang (garis tumpuan) itu; dan berpotongan di garis potong kedua bidang.
Antara Garis dan Bidang
Sudut antara garis tersebut dengan proyeksinya pada bidang itu.
Irisan Kubus Dengan Bidang Datar
Irisan kubus dengan sebuah bidang datar dapat berbentuk segitiga, segiempat, segilima, atau segienam
Rumus-Rumus Yang Sering Digunakan
Segitiga Siku-Siku Segitiga Sembarang
Dalil Phitagoras
c² = a² + b²
sin a = a/c
cos a = b/c
tg a = a/b
luas = 1/2 ab Dalil Cos
c² = a² + b² - 2ab cos
luas = 1/2 a.b sin
rumus perbandingan perbandingan luas
BC : DE = AB : AD = AC : AE
(AB)(CE) = (BC)(AD)
Luas Bidang Dihitung Dari Diagonalnya
Layang-Layang :
Dua Segitiga Sama Kami, Alasnya Berimpit
Luas = (d1 . d2) / 2
Persegi
(Bujur Sangkar)
Luas = d2/2
Belah Ketupat :
Dua Segitiga Sama Kaki Yang Sama, Alasnya Berimpit
Luas = (d1 . d2) / 2
Kubus Tabung
rusuk kubus = a
volume = a³ panjang diagonal bidang = aÖ2
luas = 6a² panjang diagonal ruang = aÖ3 r = jari-jari
t = tinggi
volume = p r² t luas = 2prt
Prisma Kerucut
LA = luas alas
t = tinggi
volume = LA.t r = jari-jari
t= tinggi
g = garis pelukis
volume = 1/3 pr²t luas = prs
Limas Bola
LA = luas alas
t = tinggi
volume = 1/3 LA t r =jari-jari
volume = 4/3 pr³
luas = 4pr²
Limas Segitiga (Bidang Empat)
BIDANG EMPAT TEGAK
Bidang empat tegak adalah bidang empat yang salah satu rusuknya tegak lurus pada bidang alas atau proyeksi titik puncaknya tepat pada salah satu titik sudut bidang alas..
BIDANG EMPAT BERATURAN
Bidang yang batasnya terdiri dari dari empat buah segitiga sama sisi yang kongruen
Titik sudutnya merupakan pertemuan dari tiga buah bidang batas dan tiga buah rusuk
Karena masing-masing bidang batas merupakan segitiga sama sisi yang kongruen, maka titik berat masing- masing bidang batas tepat berimpit dengan titik tingginya. Sehingga titik berat bidang empat beraturan juga tepat berimpit dengan titik tingginya.
AM = 2/3 AD
BM = 2/3 BE
CM = 2/3 CF
BIDANG EMPAT SIKU-SIKU
Bidang empat siku-siku adalah bidang empat dengan ketiga buah rusuknya bertemu pada satu titik yang saling tegak lurus sesamanya.
Limas Segi Empat Beraturan
• Bujur sangkar ABCD (segi-empat beraturan) merupakan bidang alas limas. Titik O adalah titik pusat bidang alas.
• Titik T merupakan titik puncak limas
• Segitiga TAB, TBC, TCD, TAD merupakan bidang sisi tegak
• Garis TA, TB, TC, TD merupakan rusuk-rusuk tegak
• Garis AB, BC, CD, DA, merupakan rusuk-rusuk alas
• TO tegak lurus bidang alas (ABCD)
• Titik O merupakan proyeksi titik T pada bidang alas ABCD (O pusat
bidang alas). TO merupakan tinggi limas.
Proyeksi
PROYEKSI TITIK PADA GARIS
Proyeksi sebuah titik P pada sebuah garis g dapat diperoleh dengan menarik garis tegak lurus dari titik P terhadap garis g. Perpotongan garis tegak lurus dari titik P dengan dengan garis g yaitu titik P' , disebut proyeksi titik P pada garis g. P = titik yang diproyeksikan (proyektum)
P' = titik hasil proyeksi
PP' = garis yang memproyeksikan
g = garis yang menerima proyeksi (garis
proyeksi) dan PP' g
PROYEKSI TITIK PADA BIDANG
Proyeksi sebuah titik P pada bidang V dapat diperoleh dengan menarik garis tegak lurus dari P ke bidang V. Perpotongan garis lurus dari P dengan bidang V, yaitu titik P' disebut sebagai proyeksi titik P pada bidang V. P = titik yang diproyeksikan (proyektum)
P' = titik hasil proyeksi
PP' = garis yang memproyeksikan (proyektor)
V = bidang yang menerima proyeksi (bidang
proyeksikan) dan PP' V)
PROYEKSI GARIS PADA BIDANG
Proyeksi sebuah garis g pada bidang V dapat diperoleh dengan membuat proyeksi titik-titik yang terletak pada garis g ke bidang V. Selanjutnya titik-titik proyeksi ini kita hubungkan, maka diperoleh proyeksi dari garis g, yaitu g' Garis g = garis yang diproyeksikan
(proyektum)
Bidang v = bidang yang menerima
proyeksi (bidang proyeksi)
AA', BB', CC' = garis yang memproyeksi-
kan (proyektor)
Garis g' = proyeksi garis g pada bidang V
Bidang yang dibentuk oleh garis-garis proyektor yaitu bidang a disebut bidang proyektor.
GARIS TEGAK LURUS PADA SEBUAH BIDANG
• Sebuah garis tegak lurus bidang, jika garis tersebut tegak lurus dua
garis yang berpotongan pada bidang tersebut.
• Garis g tegak lurus bidang V, berarti garis g tegak lurus pada setiap
garis yang terletak pada bidang V.
Fakta-Fakta
FAKTA - FAKTA
Jika garis a tegak lurus pada garis g dan h yang berpotongan maka garis a tegak lurus pada bidang yang melalui kedua garis g dan h itu.
Jika dari sebuah titik P yang terletak pada garis g dibuat garis-garis k, l, m,...... yang masing-masing tegak lurus pada garis g maka garis k, l, m,.... terletak pada sebuah bidang datar yang tegak lurus pada garis g.
Jika salah satu dari dua garis (g atau h) yang sejajar, berdiri tegak lurus pada bidang a, maka garis yang lain (g tau h) akan tegak lurus pada bidang a
Jika garis g dan h masing-masing tegak lurus pada bidang a, maka garis g dan h itu adalah sejajar.
Melalui sebuah titik P yang terletak pada garis g hanya dapat dibuat sebuah bidang a yang tegak lurus pada garis g.
Melalui sebuah titik P diluar garis g, hanya dapat dibuat sebuah bidang a yang tegak lurus pada garis g.
Melalui sebuah titik P pada sebuah bidang a, hanya dapat ditarik sebuah garis g yang tegak lurus pada bidang a
Garis dan Bidang
Garis Terletak Pada Bidang
Garis dengan bidang mempunyai dua titik persekutuan
Garis menembus bidang
Garis dengan bidang mempunyai satu titik persekutuan
Garis sejajar bidang
Garis dan bidang tidak mempunyai titik persekutuan
Jarak
Titik ke Garis
Panjang garis tegak lurus dari titik ke garis tersebut
Titik ke Bidang
Panjang garis tegak lurus dari titik ke bidang tersebut
Sudut
Antara Dua Garis Yang Bersilangan Antara Dua Bidang
Sudut antara garis m dan n yang bersilangan adalah sudut yang dibentuk antara garis m' dan n' yang ditarik melalui sebuah titik p di dalam ruang, searah dan sejajar dengan m dan n. Sudut antara dua garis yang terletak pada masing-masing bidang tersebut. Dimana garis-garis ini tegak lurus pada garis potong dua bidang (garis tumpuan) itu; dan berpotongan di garis potong kedua bidang.
Antara Garis dan Bidang
Sudut antara garis tersebut dengan proyeksinya pada bidang itu.
Irisan Kubus Dengan Bidang Datar
Irisan kubus dengan sebuah bidang datar dapat berbentuk segitiga, segiempat, segilima, atau segienam
Rumus-Rumus Yang Sering Digunakan
Segitiga Siku-Siku Segitiga Sembarang
Dalil Phitagoras
c² = a² + b²
sin a = a/c
cos a = b/c
tg a = a/b
luas = 1/2 ab Dalil Cos
c² = a² + b² - 2ab cos
luas = 1/2 a.b sin
rumus perbandingan perbandingan luas
BC : DE = AB : AD = AC : AE
(AB)(CE) = (BC)(AD)
Luas Bidang Dihitung Dari Diagonalnya
Layang-Layang :
Dua Segitiga Sama Kami, Alasnya Berimpit
Luas = (d1 . d2) / 2
Persegi
(Bujur Sangkar)
Luas = d2/2
Belah Ketupat :
Dua Segitiga Sama Kaki Yang Sama, Alasnya Berimpit
Luas = (d1 . d2) / 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar